Jumat, 19 Maret 2010

Kisah Seorang Pendeta

Roy Angel adalah pendeta miskin yang
memiliki kakak seorang milyuner.

Pada tahun 1940,
ketika bisnis minyak bumi sedang mengalami puncak,
kakaknya menjual padang rumput di Texas pada
waktu yang tepat dengan harga yang sangat tinggi.
Seketika itu kakak Roy Angel menjadi kaya raya.
Setelah itu kakak Roy Angel menanam saham pada perusahaan besar
dan memperoleh untung yang besar.

Kini dia tinggal di apartemen mewah di
New York dan memiliki kantor di Wallstreet.

Seminggu sebelum Natal , kakaknya menghadiahi Roy Angel
sebuah mobil baru yang mewah dan mengkilap.

Suatu pagi seorang anak gelandangan
menatap mobilnya dengan penuh kekaguman.

"Hai.. nak" sapa Roy
Anak itu melihat pada Roy dan bertanya
"Apakah ini mobil Tuan?"
"Ya," jawab Roy singkat.
"Berapa harganya Tuan?"
"Sesungguhnya saya tidak tahu harganya berapa".
"Mengapa Tuan tidak tahu harganya, bukankan Tuan yang punya mobil ini?"
Gelandangan kecil itu bertanya penuh heran.
"Saya tidak tahu karena mobil ini hadiah dari kakak saya"

Mendengar jawaban itu mata anak itu melebar dan bergumam,
"Seandainya. ...seandainya. ..."

Roy mengira ia tahu persis apa yang didambakan anak kecil itu.
"Anak ini pasti berharap memiliki kakak yang sama seperti kakakku."

Ternyata Roy salah menduga, saat anak itu melanjutkan kata-katanya:
"Seandainya. .. seandainya saya dapat menjadi kakak seperti itu....."

Dengan masih terheran-heran Roy mengajak anak itu berkeliling dengan mobilnya.
Anak itu tak henti-henti memuji keindahan mobilnya.
Sampai satu kali anak itu berkata,"Tuan bersediakah mampir ke rumah saya ?
Letaknya hanya beberapa blok dari sini".

Sekali lagi Roy mengira dia tahu apa yang ingin dilakukan anak ini.
"Pasti anak ini ingin memperlihatkan
pada teman-temannya bahwa ia
telah naik mobil mewah." pikir Roy .

"OK, mengapa tidak", kata Roy sambil menuju arah rumah anak itu.

Tiba di sudut jalan si anak gelandangan
memohon pada Roy untuk berhenti sejenak,
"Tuan, bersediakah Tuan menunggu sebentar? Saya akan segera kembali".

Anak itu berlari menuju rumah gubuknya yang sudah reot.

Setelah menunggu hampir sepuluh menit,
Roy mulai penasaran apa yang dilakukan
anak itu dan keluar dari mobilnya, menatap rumah reot itu.

Pada waktu itu ia mendengar suara kaki yang perlahan-lahan.
Beberapa saat kemudian anak gelandangan itu keluar
sambil menggendong adiknya yang lumpuh.

Setelah tiba di dekat mobil anak
gelandangan itu berkata pada adiknya:
"Lihat... seperti yang kakak bilang padamu.
Ini mobil terbaru. Kakak Tuan ini menghadiahkannya pada Tuan ini.
Suatu saat nanti kakak akan membelikan mobil seperti ini untukmu".

Bukan karena keinginan seorang anak
gelandangan yang hendak
menghadiahkan mobil mewah untuk adiknya
yang membuat Roy tak dapat menahan haru pada saat itu juga,
tetapi karena ketulusan kasih seorang kakak yang
selalu ingin memberi yang terbaik bagi adiknya.

Seandainya saya dapat menjadi kakak seperti itu.

Kisah ini diambil dari sebuah kisah
nyata yang ditulis dalam sebuah buku
"Stories for the family's heart" by Alice Gray.

Bagi saya kisah ini sangat menyentuh dan
membuat kita mengerti untuk selalu mengasihi orang lain.

Berikanlah yang terbaik bagi orang yang
anda kasihi selagi anda bisa,
atau anda akan menyesal seumur hidup anda.

Sumber:

http://www.greenthesky.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

cari uang gratis

Traffic